RI Ingin Perundingan Perbatasan Dipercepat (http://www.vivanews.com)

Menlu Marty M. Natalegawa (ANTARA/Kemlu RI-Suwandi)

SENIN, 23 AGUSTUS 2010, 10:53 WIB

VIVAnews - Indonesia berupaya percepat perundingan perbatasan dengan sejumlah negara, termasuk dengan Malaysia. Namun, belum ada kabar apakah Negeri Jiran itu bersedia memenuhi percepatan jadwal perundingan seperti yang diusulkan Indonesia. 

Demikian ungkap Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Proses perundingan perbatasan tadinya akan dilanjutkan antara September hingga November 2010. Namun, Natalegawa berharap jadwalnya bisa dipercepat, paling tidak satu-dua bulan ke depan. 

Indonesia sudah menawarkan usulan ini kepada Malaysia. "Kami sudah menawarkan satu tanggal yang konkrit, tetapi dari Malaysia kita masih menunggu jawabannya melalui diplomasi," kata Natalegawa di Jakarta, Senin, 23 Agustus 2010. Namun, Natalegawa sendiri juga tidak mengungkapkan tanggal usulan dari Indonesia. 

Percepatan perundingan perbatasan dengan negara-negara tetangga itu menyusul arahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam acara buka puasa dengan pimpinan dan anggota Partai Demokrat di Cikeas, Minggu 22 Agustus 2010, Yudhoyono menginstruksikan agar proses perundingan dengan negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia dipercepat.

Proses perundingan tersebut akan dilakukan dalam kerangka Komisi Bersama Tingkat Menteri. Menurut Natalegawa, pemerintah Indonesia sudah menjadwalkan perundingan dengan negara-negara lain. 

"Dengan Singapura, pada 30 Agustus kita akan tukar-menukar instrumen ratifikasi mengenai perbatasan, dengan Thailand 1-2 September, kemudian Vietnam, Filipina, dan Palau. Semua ini dalam  hitungan 1-2 bulan ke depan," kata Natalegawa. (umi)

Posted via email from Jackson Kumaat

0 komentar: