Demam Baju Kotak-kotak Kian Tak Terbendung

Baru-baru ini, seorang manajer di kantor saya sedang kebingungan membeli baju kotak-kotak, untuk dikirimkan ke sanak keluarganya di Pekanbaru Riau. Ia bingung, karena baju kemeja yang dicari bermotif kotak-kotak ala atribut kampanye Jokowi-Basuki di Pilkada DKI Jakarta.

Padahal, aura penonton di Pekanbaru sedang ramai-ramainya atribut dan ornament oleh-oleh PON. Tapi anehnya bagi saya, justru ada juga warga daerah yang berminat memiliki baju kotak-kotak.

 

Bu Euis Darmaya, begitu ia disapa rekan se-kantor. Di kantor kami terbagi tiga lantai, yakni lantai satu ruang meeting, lantai dua untuk urusan politik dan lantai tiga untuk kepentingan bisnis. Nah, Bu Euis ini berada di lantai dua, sebagai Kepala Sekretariat Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan). Meski secara politik kami memberikan dukungan kepada Foke-Nara, tetapi secara individu kami bebas memilih sesuai hati nurani.

 

Setelah cek sana-sini di www.google .com, ia langsung mulai memburu baju kotak-kotak. Konon, baju kotak-kotak tersebut banyak tersedia di Pasar Tanah Abang. Lantaran kuatir macet di siang hari, ia mampir di Jalan Surabaya, kawasan Menteng Jakarta Pusat.

 

Kemudian dibelinya 5 baju pesanan tersebut, masing-masing Rp 75 ribu untuk kemeja tangan pendek dan Rp 110 ribu untuk tangan panjang. Tak itu saja, ia juga membeli sepasang boneka lucu Jokowi-Ahok seharga Rp 30 ribu.

Posted via email from Jackson Kumaat

0 komentar: