Promosi Pariwisata sambil Bernyanyi

AKHIR pekan lalu bertempat di Wisma Duta Besar (Dubes) Indonesia di Tilden Street, 2700, Washington DC, Amerika Serikat, menjadi saksi suka cita Indonesia di Negeri Paman Sam. Malam itu, Dubes Dino Patti Djalal menggelar santap malam bersama warga Sulawesi Utara (Sulut) yang dihadiri oleh sejumlah perusahaan ternama di AS.

 

Adalah Dino Patti Djalal bertindak sebagai tuan rumah sekaligus fasilitator acara ramah-tamah Indonesia-AS. Sebelumnya memang sudah direncanakan, kami rombongan dari Sulut mengadakan pertemuan informal, dalam rangkaian forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Montana, AS.

 

Gubernur Sulawesi Utara DR SH Sarundajang yang ditugaskan sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Forum APEC itu, berupaya mempromosikan daerahnya, meski acara belum dimulai. Gubernur duduk di deretan depan didampingi Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Dubes RI Dino Patti Djalal dan Istri Rosa Rai Djalal. Di antara para tamu penting Dubes Dino Djalal, hadir juga mantan Dubes AS di Indonesia Cameron Humme, sejumlah duta besar asing di AS, dan berbagai perwakilan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia, seperti Connoco Philips dan Freeport. Selain itu, juga hadir puluhan pengusaha dan diplomat di Washington DC.

 

Ternyata Dino Patti Djalal sudah tahu ‘serangan fajar’ tersebut. Dalam kata sambutannya, Dino buru-buru memperkenalkan Sulut sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.

 

”Keindahan taman laut Bunaken, kata Dubes Dino, merupakan warisan terbaik dunia yang ada di Sulawesi Utara. Malam ini kita akan menyaksikan keindahan lain Sulut dalam kemasan lagu-lagu yang akan dibawakan Paduan Suara Gema Sangkakala yang telah memenangkan medali emas pada Olympic Choir di Reno, Amerika Serikat,” kata Dino Pati Djalal.

 

Saya dan mungkin seluruh undangan yang hadir, dibuat kagum oleh penampilan paduan suara ‘Gema Sangkakala Choir’ dengan berbagai kombinasi lagu. Setiap lagu dibawakan membuat hadirin terkesima. Mereka tampak serius menyaksikan kemampuan olah vocal Gema Sangkakala yang sudah memiliki rekor dunia.Salah satu cuplikan lagu yang dibawakan, ada di sini.

 

Sebelumnya pada 5-8 Mei yang lalu di Festival The American International Choral Festival Reno Tahoe Nevada, Amerika Serikat, ‘Gema Sangkakala’ meraih merail gold medal (emas) pada kategori Mixed Choir dan silver medal pada kategori Musica Sacra. Paduan suara ini membawakan empat lagu pada kategori mixed choir, yakni  Lux Arumque, Crucifixus, Ubundlied, dan Flight of the Bumblle Bee. Kemudian, pada kategori Musica Sacra, empat lagu yang dipanggungkan, ialah Chistus Factus Esy, Gloria 3, Verlai Uns Friden dan Sanctus.

 

Gubernur mengambil kesempatan dengan tampil ke panggung dan mempersembahkan lagu ‘Sio Mamae’. Sebenarnya ini adalah lagu dari Ambon. Tapi karena ada kedekatan bahasa Ambon dan Manado, maka lagu ini cukup familiar di Sulut.

 

”Saya berharap hubungan ini akan terus berlanjut, karena kami memiliki lebih banyak keindahan dan keunggulan lainnya yang pasti anda tertarik untuk melihatnya,” kata Gubernur. Perkataan ini langsung disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

 

Dubes Dino Pati Djalal sepertinya terlihat puas dan menyampaikan apresiasi atas penampilan Sulut. Dalam wawancara dengan beberapa jurnalis usai acara itu, Dubes berjanji akan segera merancang forum bisnis dan investasi bagi Sulut dan dalam waktu dekat akan membawa sejumlah investor langsung ke Sulut.

 

Bagi saya, tampaknya nyanyian menjadi salah satu trik baru untuk mempromosikan pariwisata. Dengan bernyanyi, tersirat nilai-nilai kedamaian dan suka cita pada setiap pribadi manusia. Faktor itulah yang bisa meyakinkan para investor bahwa Sulut dan Indonesia ramah terhadap pendatang dan tentunya, investasi.[[posterous-content:pid___0]]

Posted via email from Jackson Kumaat

0 komentar: