Calon Wali Kota Manado Khawatirkan Politik Uang (http://www.antaranews.com)

Jakarta (ANTARA News) - Calon wali kota Manado Jackson Kumaat mengkhawatirkan adanya politik uang dalam pemungutan suara ulang pemilihan kelapa daerah (Pilkada) Kota Manado karena jika hal itu terjadi maka hasil pilkada dapat digugat kembali oleh kandidat yang kalah.

"Hentikan `money politics` (politik uang) dalam pilkada karena telah menciderai demokrasi," kata Jackson Kumaat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, menanggapi Pilkada Ulang Kota Manado yang akan berlangsung 12 Oktober 2010.

Sebelumnya diberitakan, Mahkamah Konstitusi (MK) pada 3 September 2010 memerintahkan KPU untuk melakukan pemungutan suara ulang di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) se-Kota Manado. "Terjadi pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif," kata Ketua MK Mahfud MD, saat membacakan putusan.

Dalam putusannya MK antara lain berkeyakinan adanya pertemuan-pertemuan yang merupakan bentuk mobilisasi para Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya para camat, lurah dan para guru untuk mendukung pihak terkait dalam Pilkada Kota Manado.

Lebih lanjut Jackson mengatakan, KPU Kota Manado harus bersikap independen dalam melaksanakan tugasnya, dengan tidak memihak pada salah satu kontestan Pilkada.

Ia juga berharap Panwas Pilkada Manado agar segera memberi sanksi tegas kepada kandidat manapun yang melakukan politik uang.

"Jangan sampai ada lagi pengerahan massa untuk meraih dukungan dengan iming-iming uang, beras, minyak goreng hingga penurunan pangkat PNS," ujar Jackson yang akrab disapa Jacko.

Ia menilai, pemungutan suara ulang mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat dan legitimasi dalam penyelenggaraan Pilkada di Kota Manado. Jackson mengaku siap menang ataupun kalah asalkan pilkada diselenggarakan dengan cara independen.

"Pilkada yang diulang sama saja dengan pemborosan keuangan negara. Seluruh kandidat juga harus jujur dalam berkampanye dan tidak mengobral janji palsu," kata dia.

Pilkada Kota Manado 2010 diikuti oleh delapan pasangan calon walikota. Pada penghitungan suara sebelumnya pasangan Djeli Wisye Massie-Harry Pontoh memperoleh 0,4 persen, Jackson Kumaat-Helmy Bachdar 8,01 persen, Burhanuddin-Ronald Mamentu 2,59 Persen, Louis Nangoy-Rizali M Noor 3,23 persen.

Selanjutnya pasangan Hanny Joost Pajouw-Anwar Panawar memperoleh 22,52 persen, Wempie Fredrik-Richard Kaindage 4,25 persen, Vicky Lumentut-Harley Mangindaan 35,37 persen dan Marhany Pua-Richard Sualang memperoleh 12,66 persen.(*)

Posted via email from Jackson Kumaat

0 komentar: