Ketika Lilin Natal Menyala

IBADAH Perayaan Natal yang digelar Gereja Tiberias di Gelora Bung Karno tadi malam (5/12), sungguh terasa luar biasa. Satu hal yang menarik bagi saya, yakni saat para jemaaat melakukan penyalaan lilin Natal dan ketika doa syafaat untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Memang, bagi umat Kristen yang meyakininya, ibadah Natal dapat diselenggarakan menjelang Malam Natal tanggal 24 Desember. Hari ini tanggal 6 Desember 2009 adalah Minggu Adven ke-2, atau biasa disebut pekan ke-2 menjelang Natal, yang ditandai dengan penyalaan 2 buah lilin di altar gereja.

Sudah menjadi tradisi umat Kristen, Ibadah Natal ditandai dengan pemasangan lilin secara massal. Inilah momen yang saya tunggu-tunggu, karena suasana nyala api lilin di saat lampu dipadamkan, terasa sangat indah. Saat lampu dipadamkan sambil menyanyikan lagu “Malam Kudus”, saya sempat tersenyum sendiri. Belum lupa dari pikiran saya, beberapa pekan terakhir lampu di rumah saya padam, akibat kebijakan PT PLN melaksanakan kebijakan pemadaman bergilir.

Padahal sejak 19 November 2009 lalu, PLN mengaku tidak lagi melakukan pemadaman listrik bergilir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menurut Manager Distribusi PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang W Budi Nugroho, pemadaman listrik bergilir bisa dihindari karena ada partisipasi dari pelanggan besar yang mencapai 150-200 MW.

Pemadaman bergilir saat itu dilakukan, menyusul adanya gangguan trafo di Gardu Induk Tegangan Esktra Tinggi (GITET) Kembangan, Jakarta Barat pada 27 September 2009 dan GITET Cawang pada 29 September 2009, pasokan daya di wilayah Jakarta dan sekitarnya turun hingga 800 MW. Bahkan, PLN sempat berterima kasih kepada pelanggan besar yang sudah berpartisipasi, seperti PT Bogasari dan PT Astra.

Lantas, kenapa saat ini PLN kembali melakukan pemadaman bergilir?

Entahlah, hanya PLN yang tahu. Saat menyanyikan “Malam Kudus”, saya hanya menutup mata dan berdoa. Dalam doa tersebut, saya meminta pertolongan TUHAN, agar melindungi bangsa dan negeri ini, termasuk berharap agar para pemimpin diberikan hikmah dan kebijakan dalam menyelesaikan persoalan negara. Tentu salah satunya, supaya PT PLN dapat mencari solusi dalam mengantisipasi pemadaman bergilir.

Meski hanya sebatas doa, saya percaya, doa kecil selama 10 menit lilin menyala akan didengar oleh-NYA. Dan suatu saat nanti tak akan ada lagi pemadamann bergilir di mana pun, kecuali pemadaman lampu setiap menyanyikan lagu “Malam Kudus”. [jackson kumaat]

Posted via web from Jackson Kumaat

0 komentar: