Jakarta Berkabut

CUACA di langit Jakarta saat ini, lagi sulit ditebak. Saat berangkat ke kantor pagi tadi, cuaca cukup cerah, tapi tiba-tiba hujan mengguyur di tengah kemacetan yang rutin menghadang ibukota.

Saat mentari terbit, tak seperti biasanya terasa dingin. Saya pikir, kesehatan saya bakal terganggu. Maklum, akhir-akhir ini memang lagi musim penyakit, terutama yang menyerang saluran pernafasan. Tapi ternyata tidak. Di luar rumah, tampak jalan di kawasan Cilandak ini, masih basah tersiram air hujan. Hujan gerimis turun dari langit, mengundang hasrat ingin tidur lagi.

Tapi namanya kerja, ya tetep kerja. Saya coba halau rasa manja tubuh, dengan secangkir bajigur hangat asal Bandung. Nah, semangat kerja akhirnya kembali pulih, mungkin ini didukung juga oleh senyum istri tercinta dan canda anak-anak.

Saat masuk mobil sekitar pukul 7.30 WIB, hujan tiba-tiba berhenti. Saya senang, karena ini bisa menjadi tanda baik ke kantor. Sambil mendengar berita headline surat kabar di radio, saya melongok ke luar jendela. Baru saja ke luar portal kompleks, kemacetan luar biasa membuat saya menghela nafas.

Ada satu yang menarik dalam perjalanan tadi.

Gedung pencakar langit di kawasan Jalan Jendral Sudirman, terlihat samar-samar. Awalnya, saya menduga itu karena kaca mobil yang berembun. Ternyata, setelah saya bersihkan kaca, gedung-gedung itu diselimuti oleh kabut!

Senang rasanya turun kabut di Jakarta. Terakhir, saya kali melihat kabut di Tomohon, tanah kelahiran saya yang memang berhawa sejuk. Uniknya di Jalan Sudirman ini, sejumlah bangunan pencakar langit, terutama yang lebih dari 30 lantai, sudah tidak terlihat ujungnya.

Saya sempat mencatat di ponsel, beberapa gedung yang diselimuti kabut. Menara BCA dan Apartemen Kempinski di kawasan bundaran HI, misalnya, hanya terlihat di bagian tengah ke bawah. Begitu juga yang terjadi pada Menara BNI 46, Topaz Tower dan Sampoerna Strategic Tower, yang kini menjadi icon gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia.

Cukup menarik fenomena alam ini. Saya minta sopir saya Agus, ke arah Jl HR Rasuna Said. Dan bisa ditebak, di kawasan Kuningan ini, gedung-gedung jangkung tidak bisa berkelit dari kabut. Gedung tinggi yang saya lihat berkabut adalah Apartemen Bellagio di kawasan Mega Kuningan dan Menara Imperium di dekat fly over Menteng.

Menurut BMG, hingga akhir bulan November 2009, Jakarta dan sekitarnya masih berpotensi turun hujan.

Hampir saja saya larut menikmati kabut. Meski macet jadi resiko, tapi setidaknya saya tak terlambat tiba di kantor. Saya sengaja berbagi kisah kecil ini, agar rekan-rekan Kompasianer tetap ekstra hati-hati berkendara, terutama jika jalan berkabut.

Posted via web from Jackson Kumaat

0 komentar: