Posting – 22 Desember 2008
SAAT Untuk mengenang KASIH Ibu
Hari ini tanggal 22 Desember 2008, hari kerja pertama di minggu ini, dimana dari pagi-pagi sekali semua orang sudah mulai sibuk mempersiapkan diri untuk bergegas-gegas berkarya untuk masa depannya; ada yang bersipa bernagkat ke sekolah, ada pula yang tergopoh-gopoh berlarian mengejar moda transportasi untuk sampai ke tempat kerja, bahkan ada yang jauh lebih pagi bangun untuk melaut berusaha mendapatkan hasil laut terbaik, ada yang sudah berada dipasar-pasar tradisional untuk menerima hasil bumi yangsiap dijual ke konsumen di kota, tapi ada juga yang masih bengong mau bikin apa… karena (mungkin) sudah terlalu banyak uangnya atau bahkan tidak ada hasratnya untuk maju..
SAAT Untuk mengenang KASIH Ibu
Hari ini tanggal 22 Desember 2008, hari kerja pertama di minggu ini, dimana dari pagi-pagi sekali semua orang sudah mulai sibuk mempersiapkan diri untuk bergegas-gegas berkarya untuk masa depannya; ada yang bersipa bernagkat ke sekolah, ada pula yang tergopoh-gopoh berlarian mengejar moda transportasi untuk sampai ke tempat kerja, bahkan ada yang jauh lebih pagi bangun untuk melaut berusaha mendapatkan hasil laut terbaik, ada yang sudah berada dipasar-pasar tradisional untuk menerima hasil bumi yangsiap dijual ke konsumen di kota, tapi ada juga yang masih bengong mau bikin apa… karena (mungkin) sudah terlalu banyak uangnya atau bahkan tidak ada hasratnya untuk maju..
wah pokoknya banyak yang sibuk deh… di hari pertama minggu ini. Hari senin memang adalah hari pertama dalam sebuah minggu yang menandai sesuatu harapan baru di minggu tersebut, semangat orang bekerja pasti lebih kencang pada hari Senen… banyak yang merencanakan sesuatu untuk kemajuannya di pagi hari Senen..
Namun ada sesuatu yang ternyata saya sadari juga sangat penting, bahkan lebih penting daripada semua yang saya ceritakan diatas, saat bangun pagi tadi saya melihat kalender dan mata saya tertuju bahwa ini adalah hari Senin tanggal 22 DESEMBER, saya langsung teringat bahwa this is a Mother Day (HARI IBU), tanpa saya sadari saya menoleh ke arah pigura foto di ruangan saya dimana foto Ibu saya terpajang besar disana, saya mulai mengenang dan memaknai hari ibu ini dengan mencoba menerawang ke masa lalu dan mulia mengingat kebaikan dan perjuangan yang ditunjukkan oleh ibu saya dari waktu saya kecil hingga saat ini…
Saya teringat waktu saya kecil, saya pernah terjatuh saat bermain, dan menyebabkan luka yang di tubuh saya, saya ingat waktu itu bagaimana ibu saya (ditengah histeria kepanikan orang-orang disekitar saya) dengan lembut dan tenang tanpa kata-kata apapun yang bermaksud menyalahkan saya, langsung menggendong saya dan menepikan saya ketempat yang nyaman dan mulai membersihkan dan mengobati luka ditubuh saya, sehingga saya tidak mengalami sakit yang lebih parah. Saya ingat saat itu saya begitu tenang dan nyaman dan sangat yakin bahwa tidak ada hal buruk yangterjadi pada saya karena ada tangan seorang ibu yang mengobati saya. Didalam ketenangannya menangani saya, bisa melihat kekhawatirannya kalau terjadi sesuatu yangtidak diinginkan atas saya, ada butiran kasih yang tulus yang terpancar di setitik air di matanya. Disitu saya tahu ibu sangat mengasihi saya.
Disebuah saat dalam hidup saya, ada disaat ayah sedang tugas jauh diluarkota, ibu dengan sigap selalu bisa melengkapi kebahagiaan masa kecil kami, dengan membawa kami berjalan-jalan rekreasi keliling kota, mengajak saya anak laki-lakinya berolah raga, dan banyak hal yang membuat kami anak-anaknya bahagia dan tertawa.
Kami tahu tugas ibu sangat berat untuk mendidik kami prinsip-prinsip kebenaran, menghormati orang lain, membela yang lemah dan kuat menghadapi hidup, kadangkala mungkin juga harus punya waktu untuk mendengarkan curhat kami anak-anaknya dan juga curhat ayah kami. Bahkankami mengerti persoalan dan pergumulan yang dihadapi ibu sebagai seorang istri maupun sebagai seorang ibu sangat banyak. Tapi kami selalu melihat ibu punya kemampuan dan kekuatan yang besar untuk melakukan semua itu.
Tidak pernah ada perkataan kasar atau keluhan yang keluar dari mulut ibu, semua hidup dijalaninya dengan sukacita dan ucapan syukur.
Tidak pernah ada perkataan kasar atau keluhan yang keluar dari mulut ibu, semua hidup dijalaninya dengan sukacita dan ucapan syukur.
Tidak terasa hari ini saya sudah sampai pada usia kepala 3, dan ibu masih ada dengan senyum sejuknya yang memampukan saya melakukan banyak hal untuk mengejar mimpi saya. Setiap waktu ibu tetap mendoakan saya, memberikan advis yang bijak bagi saya, dan menemukan peran barunya sebagai seorang nenek dari kedua anak saya. He.. he.. memang seorang ibu selalu punya kasih yang tak pernah putus bagi kami anak-anaknya, sekarang giliran cucunya yang bermanja-manja ke ibu.
Ibu memang selalu ada untuk memberikan kita kehidupan yang menyenangkan, kebahagiaan dan menjadikan kita pribadi yang berdiri diatas prinsip-prinsip kebenaran.
Ibu selalu ada buat kita, terlebih disaat kita sedang membutuhkannya, Kasihnya tidak pernah berubah, selalu berikan yangterbaik untuk anak-anaknya..
Bila saat ini sedang ada diantara kita yang sedang berselisih dengan ibu mungkin sedang kesal karena keinginan kita tidak mendapat restu dari ibu, ayo sejenak berpikir siapa orang didunia ini yang nomor satu paling ingin kita bahagia dan mendapat YANG TERBAIK..?? tentu saja ibu kita.. ayo bangkit berdiri dan bergegas-gegas.. hampiri ibu, dan katakan Aku mengasihimu ibu, terimakasih buat semua kebaikan ibu, dan maafkan aku…. Aku mau mendengar saran dan nasehat ibu supaya aku jadi anak yang baik dan menerima segala yang terbaik dari Tuhan… karena IBU SELALU INGIN YANG TERBAIK Buat Anak-anaknya.
So rekan-rekan muda… Hormati Ibu kita dan sayangi dia, sebagai seorang anak yang juga mencintai orangtuanya.
Maju terus.. rekan-rekan.. dan jadilah pribadi yang selalu menghormati orang tua kita sebagai awal menjadi manusia yang saleh dan berbudi.
Jackson Kumaat
Sekjen Partai Karya Perjuangan – 17
Posting by Jackson Kumaat
22 Desember 2008
Jackson Kumaat
Sekjen Partai Karya Perjuangan – 17
Posting by Jackson Kumaat
22 Desember 2008
0 komentar:
Posting Komentar