Jacko Tak Akan Langgar Aturan PSU (http://beritamanado.com)

Manado — Masyarakat diharapkan tidak memancing kandidat calon walikota Manado untuk berkampanye, menjelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Manado pada 21 Oktober mendatang. Jika kandidat menggelar kampanye terbuka, maka akan terancam digugurkan oleh KPU-D Manado.

Demikian dikatakan calon walikota Manado Jackson Kumaat dan Helmy Bachdar (HBO) kepada pers di Manado (30/9), menanggapi persiapan tim suksesnya menjelang PSU Pilkada.

”Kami akan menghormati mekanisme yang telah ditetapkan, yakni tidak menggelar kampanye hingga pencoblosan,” ujar Jacko, sapaan akrab Kumaat.

Sebelumnya diberitakan, pemungutan suara dalam pemilihan kepala daerah Kota Manado, Sulawesi Utara, harus diulang. Mahkamah Konstitusi menilai ada pelanggaran yang bersifat masif, sistematis dan terstruktur.

Lebih lanjut Jacko mengatakan, pihaknya berharap publik tidak merayu kandidat untuk berkampanye, karena hal itu melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan. Kehadiran kandidat di pertemuan kelompok-kelompok masyarakat, kata Jacko, bisa diartikan negatif oleh KPU.

”Sampai saat ini, banyak simpatisan dan pendukung Jacko-HBO sangat mengharapkan kami berkampanye. Tapi dengan kerendahan hati, kami minta maaf harus menolaknya. Karena hal itu akan melanggar aturan PSU,” kata dia.

Jacko mengakui, aturan PSU Pilkada Manado cukup memberatkan tim suksesnya dalam meraih simpati masyarakat. Namun demikian, ia memerintahkan tim kampanye di 87 kelurahan ke kota Manado, untuk tidak melakukan kegiatan yang mengarah aksi-kampanye.

”Kita harus memberikan pembelajaran kepada masyarakat, bahwa kampanye itu dilarang menjelang pencoblosan. Kami pun berkomitmen untuk tidak melakukan money politics (politik uang-Red),” kata dia.

Ia menjelaskan, kampanye yang dilakukan dengan cara-cara tak terpuji menggunakan uang dan barang, dikhawatirkan akan menciderai demokrasi. Apabila publik terbiasa dengan iming-iming pemberian dari kandidat, maka akan memicu kemarahan kandidat lainnya.

”Jangan sampai Pilkada Manado diulang kembali gara-gara money politics. Cukup sudah Pilkada digelar 21 Oktober nanti. Kalau Pilkada diulang lagi, itu sama saja pemborosan uang negara. Kasihan nasib rakyat melihat kecurangan berlanjut terus,” ujar dia, prihatin. (*)

Posted via email from Jackson Kumaat

0 komentar: